Baca Yach... N Jangan Lupa Comentnya

Senin, 21 Mei 2012

Teater HASTASA

HASTASA??

Pasti kalian asing banget dengan nama itu. Mungkin malah kalian nganggep itu bukan sebuah nama. Mau tau apa itu HASTASA? Baca lebih lanjut artikelku ini.


HASTASA adalah salah satu komunitas teater di Indonesia yang berasal dari Surabaya. Pada awalnya terbentuk dari komunitas GENTA Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Beberapa mahasiswa dari komunitas ini tergerak untuk membentuk sebuah wadah kesenian bagi peminat kesenian. Maka pada tanggal 28 Nopember 1992 terbentuklah wadah tersebut. Pemimpinnya pada saat itu ialah Moh. Faruq Assegaf. Kemudian nama tersebut berganti menjadi HASTA sigkatan dari (Hasil Aspirasi Seniman Tarbiyah). Kemudian berganti nama lagi menjadi HASTASA yang dipakai sampai sekarang yang merupakan singkatan dari (Hasil Aspirasi Seniman Tarbiyah Sunan Ampel).

Karya-karya yang telah dihasilkan dari kelompok teater ini antara lain :

“Puisi Anak Negeri” (Sofwan, 1992), “Trotoar” (Sofwan, 1992), “ Sajak Kursi” (Sbastian Dayat, 1993), “Ghurur” (Sofwan, 1994), “Dingdong” ( A. Muhammad, 1994 ), “Bunga Hitam” ( Sbastian Dayat, 1994), “Singa Padang Pasir” (A. Muhammad, 1994), “Balada Si Bino” (Ujang, 1995), “Cermin-cermin” (Holili-Jurianto-Nur Ulwiyah, 1995), “Monolog Dan Kematian” (Sbastian Dayat, 1995), “Fermentasi” (Sbastian Dayat, 1995), “The Death Of Sukardal” (Holili, 1996), “Nyanyian Sunyi” (Holili, 1996), “Hompimpa” (Asmuni, 1996), “Ketika Pawai Berakhir” (Holili, 1996), “Phobia” (A. Muhammad, 1996), “Spektrum Kepala” (Ghandi, 1997), “Perempuan Laut” (Dodik Yan Masfa, 1997), “zool” (Akhol Firdaus, 1997), “Keheningan di Ruang Santai” (Dodik Yan Masfa, 1998), “Senja Kematian Cinta” (Baqiatus Shalihah, 2000), “Perempuan Ibra” (Erik, 2002), “Origami” (Muslicha, 2003), “Noor” (Inay, 2004), “Marzuki Markonah” (Sugito, 2005), “Barzah” (Qitfirul, 2005), “Transbiosek” (Asrori, 2006), “Mengapa Aku Terlahir” (Sholihul, 2007), “TE” (Mukarromah, 2007) dan lain-lain

Selain itu teater HASTASA juga rutin mengikuti LDLK (Lomba Drama Lima Kota) yang diadakan oleh seniman Surabaya pada setiap dua tahun sekali di Gedung Kesenian Cak Durasim Jl. Genteng Kali dan pernah meraih Juara Umum pada tahun 1995, dengan pementasan, yaitu “FERMENTASI “ yang disutradarai oleh Sbastian Dayat.

Itulah sepenggal uraian mengenai salah satu komunitas teater di Indonesia.
masih banyak pemuda pemudi yang belum tergerak untuk membentuk wadah-wadah kesenian guna meningkatkan kwalitas seni khususnya seni teater. untuk itu marilah kita sama-sama mengembangkan kesenian teater agar hilang oleh waktu.

Semoga dapat bermanfaan. Sampai jumpa lagi. ^____^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar