Baca Yach... N Jangan Lupa Comentnya

Selasa, 03 April 2012

TEATER TRADISIONAL

Diawal sudah disebutkan bahwa ada 2 jenis teater yaitu teater tradisional dan modern...

Sekarang aku pengen jelasin sedikit apa itu teater tradisional dan beberapa jenis teater tradisional di indonesia.
.

Teater tradisional itu merupakan pertunjukan yang berasal dari daerah atau desa karena terkondisi dengan

adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah. Belum ada unsur-unsur

modern didalamnya. Biasanya teater tradisional ini dilestarikan secara turun temurun. Ssampai sekarang teater tradisional masih bertahan. Tetepi semakin tidak dilirik karenaa semakin berkembangnya jaman.

Teater tradisonal memiliki ciri-ciri yang bberbeda dengan teater moder. Ciri-cirinya yaitu :

1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun temurun.

Di indonesia sendiri masih memiliki teater tradisional yang masih ada sampai sekarang. Beberapa diantaranya yaitu :
a. Wayang

Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.

Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Menurut seorang budayawan G.A.J. Hazeu mengatakan bahwa wayang dalam bahasa/kata Jawa berarti: bayangan , dalam bahasa melayu artinya: bayang-bayang, yang artinya bayangan, samar-samar, menerawang.

Wayang juga memiliki tokoh-tokoh yang sudah dikenal oleh masyarakat khusunya jawa diantaranya : tokoh pandawa, kurawa, tokoh punakawan dan masih banyak lainnya. Tokoh-tokoh ini dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang. Biasanya wayang diselenggarakan karena ada haatan tertentu. Pertunjukan wayang biasanya berlangsung dari jam 9 sampai menjelang subuh. Selain tuokoh wayang dan dalang, didlam perwayangan juga terdapat gunungan. Gunungan ini biasanya simainkan menjelang pertunjukan dimulai dan penutupan.

b. Ketoprak

Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling populer, terutama di daerah Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah. Namun di Jawa Timur pun dapat ditemukan ketoprak. Kata ‘kethoprak’ berasal dari nama alat yaitu Tiprak. Kata Tiprak ini bermula dari prak. Karena bunyi tiprak adalah prak, prak, prak. Kethoprak juga berasal dari kothekan atau gejogan. Alat bunyi-bunyian yang berupa lesung oleh pencipta kethoprak ditambah kendang dan seruling.

Ketoprak merupakan salah satu bentuk teater rakyat yang sangat memperhatikan bahasa yang digunakan. Bahasa sangat memperoleh perhatian, meskipun yang digunakan bahasa Jawa, namun harus diperhitungkan masalah unggah-ungguh bahasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kethoprak adalah seni pertunjukan teater atau drama yang sederhana yang meliputi unsur tradisi jawa, baik struktur lakon, dialog, busana rias, maupun bunyi-bunyian musik tradisional yang dipertunjukan oleh rakyat.


c. Ludruk
 Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari (cerita wong cilik), cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.

Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum, dll).

Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.


Itulah bebrapa teater tradisional di indonesia yang saya ketahui. Sebenarnya masih banyak lagi teater tradisional yang lain. Mungkin lain waktu kita bahas lagi.

Semoga dapat bermanfaan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.




1 komentar: